Selalu sesulit ini...




novsabatini.wordpress.com


Orang tua dan suami.. dua hal yang selalu membuat seorang istri dan anak berada di posisi tidak menguntungkan.
Paham ko, seorang istri harus menuruti apa perintah suami nya untuk menuju kebaikan. Tapi seorang anak juga punya kewajiban berbakti sama orang tuanya..

Orang tua sekarang tinggal bersama tante, dan sepertinya akan pindah karena mungkin sudah merasa 'cukup' untuk tinggal satu atap dengan 2 kepala. It won't work..Nah, rumah ortu masih dalam masa dikontrakin ke orang lain, jadi engga mungkin sih, ujug2 dateng kesana terus nyuruh yang ngontrak pergi, dan uang sewanya udah dibayar buat 6 bl ke depan. Orang tua masih ngejagain Sky, akhirnya mama minta ke saya buat sementara tinggal dengan saya.. beserta papa dan adik, sampai masa kontrak rumah nya habis... Kalau saya ya, sama sekali engga mungkin keberatan, semua akan lebih mudah, mungkin ada yang masakin, ada yang jagain Sky, saya engga pontang panting setiap hari masak, mandiin, kejar2an sama jam masuk kantor (telat semenit, 50rb melayang). Itu saya.. tapi saya kan punya suami.

Saya yakin,kebanyakan setiap suami akan juga engga keberatan dengan ini. Tapi dalam nya hati siapa yang tahu? Yang akan terjadi adalah 2 kepala dalam 1 atap, kebebasan terbatas, apapun serba terbatas dan untuk siapapun, saya paham, karena saya juga pernah mengalaminya. Entah saya yang mikirnya terlalu jauh, gimana perasaan suami, kayanya dia engga setuju, kayanya dia keberatan, kayanya itu, kayanya ini, mungkin begitu mungkin begini.. daaann semua itu hanya asumsi. Biasanya saya suka 'ngotot' kalau suami bilang engga, tapi saya ngotot untuk jadi iya, aneh yaa.. karena feeling saya dia sebenernya iya, cuma engga enak sama saya jadi bilang engga.. Tapi kali ini, yang saya engga mau tahu maksud sebenarnya dan yang saya perlu sepertinya kalimat yang keluar dari dia pertama kali, suami bilang engga keberatan, oke stop, saya engga akan tanya lagi. Sisanya dan maksud hati sebenernya biarkan suami dan Allah yang tahu.

Mencelos lah hati saya waktu mama bilang " atau mama bisa cari kontrakan kecil juga gpp" . It breaks my heart.. Langsung mikir, anak macam apa lah saya.. Kayanya ko engga ada berbaktinya sama sekali. Waktu jadi anak udah pasti nyusahin, sekaran udah jadi ibu, masih juga nyusahin dengan nitip cucu dan waktu mereka minta tolong,. saya keberatan gitu? Kontan saya pasti nangis baca bbm mama yang itu.. Tapi daya saya mengiyakan cuma setengah, sisanya.. bukan ada di saya.. Mama selalu ada saat saya perlu sesuatu, terutama materi yang meskipun saya dan suami bekerja, kadang masih minta bantuan mama..

Ntah lah saya ingin disebut apa, istri yang (kurang) taat suami, atau anak yang (kurang) berbakti..Posisi ini selalu sulit, I am  left with no choice..


Love You,
Sky

Comments

Popular posts from this blog

Hermina Tangerang (where Sky was born)

Tititp ya, Mah..

Yeay, Sky's first year