Dirumah atau Kerja, mommies?

Hiaa hiaa.. dilema ibu-ibu jaman sekarang yang tiada akhir..
Saya engga mau memenangkan salah satu pihak, saya pribadi adalah ibu bekerja.. ya ya.. semua ibu bekerja berharap bisa dirumah dan jadi ibu 'seutuhnya' . Laahh, klo gitu ibu bekerja engga utuh doonkk, hiihiii... Tapi sering baca juga kalau ibu dirumah juga perlu 'me time' juga atau sekedar kongkow2 ajaa...


Yes, the choice is yours dan harus tanggung jawab terhadap pilihan nya.. Sebelum punya anak, ambisi saya masih menggebu, lulus S2 dan ngajar, serta bekerja, meskipun sudah punya anak, tetapi setelah punya anak beneran, ambisinya berubah drastis, impian saya cuma satu, just to be a stay-at-home-mom. Tapi keinginan engga selalu berbanding lurus dengan kenyataan yaa.. That's life meant to be..

Saya ibu dari Sky usia 11 bulan dan saya masih bekerja. Tentunya background saya bekerja bukan semata-mata untuk eksistensi, tapi memang lebih ke keuangan.. Suami saya juga maunya istrinya engga bekerja, urus anak dan rumah tangga, karena kami percaya kehidupan yang baik, dimulai dari kehidupan keluarga yang baik, baik disini sifatnya relatif yaa... Saya cukup dimudahkan sebenarnya oleh Allah.. Saya punya ibu dan ibu mertua yang luar biasa baik, engga keberatan dititipi cucu, selagi saya bisa bekerja. Kondisi pekerjaan mendukung, meskipun harus tetep 9 to 6 juga kerjanya, tapi pakaian bebas, jeans, kaos, muka kucel juga boss engga masalah.. browsing bisa seenaknya deh, engga ada pembatasan.. Kalo mau libur, engga masuk, cuti yaa engga dipersulit dan bertele-tele.. Yess, totally grateful for it. Saya bisa browsing, baca, belajar tentang semua kepentingan anak, dari mulai kesehatan, makanan, tumbuh kembang anak selagi saya dikantor, dan diterapkan dirumah. dan satu lagi, kantor saya tempanya gandeng sama mall, jadi kalau BT dikantor, tinggal ngemall sesukanya.. dan bisa pumping ASI kapan saja saya mau... enak ya? iya, enak banget..

Tapi panggilan lain sebagai tanggung jawab sebagai seorang ibu engga bisa saya acuhkan *hidih lebay* , biarin deh yaa.. emang itu yang saya rasain.. Memang saya sama sekali engga 'istirahat', Senin-Jumat kerja, Sabtu dan Minggu 'kerja' bareng anak dirumah. fiuhhh...
Beruntungnya setiap saya pulang kantor, anak belum tidur, karena menunggu 'gentong' tercinta. 

sini


Belum.. saya belum bisa berdamai dengan hati sendiri, bahwa 'it's fine for you to be a working mom'.. Still, I am not fine with it yet. Saya cuma berfikir simple, anak ini titipan Allah yang suatu saat kita sebagai yang dititipin akan dimintain tanggung jawab, mau jawab apa saya nanti begitu ditanya pertanggungjawaban saya gimana, kalau saya ketemu anak cuma mau tidur aja, bukan neneknya yang ditanyain, tapi kita orang tuanya. 





Love You
Sky

Comments

  1. aku sih memang belum punya anak maak.. apalagi belum nikah. hehehe (bismillah soon). tapi aku malah pengen banget kalo punya anak kerja dirumah aja, kerja sambil awasin anak. main sama anak. gak mau ngelewatin moment apapun sama anak. hihihi.. takut2 nanti mertua atau ibu-ku tidak seberuntung dirimu mak bisa dititipin selagi kerja hihih.

    ReplyDelete
  2. Itu dia saya dimudahkan dalam hal penitipan anak, kayanya ada saatnya nanti (secepatnya) saya mau urus anak sendiri... kasian nenek2nya masih dititipin cucu segala.. didoakan secepatnya nyusul maak

    ReplyDelete
  3. Suka banget paragraf terakhirnya Mak.. kontemplatif :) Anyway, saya SAHM karena keadaan.. Ibu saya WM karena keadaan juga, setiap Ibu punya jalannya masing-masing ;) Karena Ibu sy kerja, nggak berarti juga saya dan adik-adik jadi terlantar kok ;) Tetap semangat Mak :)

    ReplyDelete
  4. hai mak, hiihiii.. makasi yaa.. itu berdasarkan pengalaman pribadi, jadi bisa nulis tu paragraf terakhir.. well, iyaa memang, saya juga yaki, gimanapun caranya, pasti semua ibu mau yang terbaik buat anaknya.. semangat jugak ya makk..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hermina Tangerang (where Sky was born)

Tititp ya, Mah..

Yeay, Sky's first year